Dalam rangka memberikan wawasan mendalam mengenai pergerakan pasar modal di awal tahun serta strategi investasi selama bulan Ramadan, dosen Program Studi Manajemen UBM Kampus Ancol yaitu Dr. Siti Yasmina Zubaedah. BSIE., MSIE, Elkunny Dovir Siratan, S.Par., MM, Sophia Reni Susilo, SE., MM, Very Budiyanto. S.M., M.SE., Alexander Robert , BA., MSc, Dr. Velly Anatasia. SE., MBA. dan dan mahasiswa Program Studi Manajemen UBM Kampus Ancol yaitu Hellen Junita, Elza Jiuni Shen, dan Kayleen Mieko Torhuta hadir dalam kegiatan webinar dengan tema “Market Review dan Mini Outlook Ramadan 2025” yang sukses digelar MNC Sekuritas pada tanggal 6, 13 dan 19 Maret 2025.
Acara ini menghadirkan analisis komprehensif terkait pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), faktor-faktor yang memengaruhi pasar, serta rekomendasi saham potensial bagi para investor.
Sesi 1 (Kamis, 6 Maret 2025): Memahami Dinamika Pasar Modal dan Strategi Investasi di Bulan Ramadan
Sejak awal 2025, IHSG mengalami tren penurunan dengan koreksi sebesar 7,3% secara Year-to-Date (YTD), diiringi oleh arus keluar dana asing dan domestik sebesar Rp21,5 triliun. Beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan ini antara lain: Kebijakan tarif impor AS di bawah kepemimpinan Donald Trump yang memperketat perdagangan dengan China, Kanada, dan Meksiko, maupun sikap hawkish The Fed terkait pemotongan suku bunga, dengan probabilitas penyesuaian di bulan Juni, Juli, dan Oktober 2025. Serta stimulus ekonomi China yang meningkatkan daya tarik pasar modal mereka, sehingga mengalihkan investasi asing dari Indonesia ke China. Sekaligus downgrade MSCI Indonesia oleh Morgan Stanley, yang menurunkan daya tarik saham di Indonesia bagi investor global. Juga ketidakpastian program Danantara, yang membuat investor wait and see terhadap emiten perbankan BUMN.
Meskipun Ramadan sering diasosiasikan dengan peningkatan konsumsi, inflasi tahunan cenderung stabil karena lebih dipengaruhi oleh faktor struktural seperti harga energi dan pangan. Pergerakan IHSG selama Ramadan umumnya mengalami konsolidasi atau koreksi karena investor cenderung melakukan profit-taking sebelum libur Lebaran. Selain sektor consumer & retail yang sering diuntungkan, sektor teknologi, energi, transportasi, industri, dan properti juga memiliki potensi pertumbuhan selama periode ini.
Sesi 2 (Kamis, 13 Maret 2025): Optimalisasi Analisis Teknikal untuk Keputusan Investasi yang Lebih Akurat
Dalam rangka meningkatkan literasi investor terhadap saham syariah, webinar bertajuk “Strategi Trading Saham Syariah dengan Analisis Teknikal” sukses diselenggarakan. Acara ini menghadirkan berbagai strategi dan tips dalam menganalisis saham syariah menggunakan pendekatan Technical Analysis (TA) guna membantu investor mengambil keputusan trading yang lebih optimal.
Analisis teknikal merupakan metode untuk mempelajari pergerakan harga dan volume ytransaksi guna memprediksi tren pasar di masa depan. Prinsip utama dalam analisis teknikal adalah bahwa harga cenderung bergerak dalam pola tertentu yang dipengaruhi oleh emosi dan psikologi para investor. Oleh karena itu, memahami tren pasar menjadi kunci dalam pengambilan keputusan investasi.
Metode analisis teknikal terbagi menjadi dua kategori; analisis Teknikal Klasik, yang menggunakan trendline untuk menentukan support dan resistance serta membaca momentum dari grafik harga (price chart) dan analisis Teknikal Modern, yang mengandalkan indikator matematis seperti Moving Average, RSI, Bollinger Bands, dan lainnya untuk mengidentifikasi tren, titik pembalikan (reversal), serta kekuatan pergerakan harga.
Investor juga perlu memahami konsep trend, yang menunjukkan arah pergerakan harga, serta support & resistance, yang membantu menentukan waktu terbaik untuk membeli atau menjual saham. Melalui webinar ini, peserta memperoleh wawasan strategis dalam berinvestasi di saham syariah dengan pendekatan analisis teknikal. Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap konsep trend, support & resistance, serta indikator teknikal, investor dapat mengambil keputusan trading yang lebih bijak dan sesuai dengan prinsip syariah.
Sesi 3 (Kamis, 19 Maret 2025): Bedah Strategi Trading Saham Syariah: Optimalisasi Fitur Super Order untuk Efisiensi Transaksi
Dalam upaya meningkatkan pemahaman investor terhadap strategi trading saham syariah yang lebih efektif dan efisien, webinar bertajuk “Bedah Strategi Trading Saham Syariah dengan Super Order” sukses diselenggarakan. Acara ini membahas pemanfaatan fitur Super Order dalam trading saham syariah, termasuk penerapan algoritma order untuk memaksimalkan peluang keuntungan serta mengelola risiko secara otomatis.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah konsep Breakout dan Breakdown dalam pergerakan harga saham: Breakout terjadi ketika harga saham menembus level resistance, mengindikasikan potensi kenaikan harga lebih lanjut. Juga Breakdown terjadi saat harga saham jatuh melewati level support, menandakan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan perbedaan antara Reversal dan Breakout/Breakdown: Reversal adalah perubahan arah tren setelah tren lama (bullish ke bearish atau sebaliknya). Serta Breakout/Breakdown merupakan kelanjutan tren setelah menembus level support atau resistance, bukan perubahan tren.
Selain strategi utama, webinar ini juga membahas teknik Bottom Fishing, yaitu strategi membeli saham di level terendah dengan harapan harga segera rebound. Strategi ini umumnya digunakan pada saham dengan fundamental yang kuat yang mengalami tekanan akibat sentimen negatif sementara.
Melalui webinar ini, investor mendapatkan wawasan baru tentang strategi trading saham syariah berbasis analisis teknikal serta cara mengoptimalkan dalam meningkatkan efisiensi transaksi. Dengan pemanfaatan algoritma order yang tepat, investor dapat lebih disiplin dalam menjalankan strategi trading dan mengurangi risiko yang tidak terduga. Diharapkan edukasi ini dapat membantu investor syariah dalam mengambil keputusan trading yang lebih akurat, sesuai dengan prinsip syariah, serta didukung oleh teknologi dan data real-time. Dengan semakin banyaknya investor yang memahami strategi dan fitur ini, diharapkan ekosistem investasi saham syariah di Indonesia semakin berkembang pesat.