Jakarta, 14 April 2025 – Dr Daniel Susilo, S.I.Kom dari Universitas Bunda Mulia bersama peneliti lainnya yaitu Ida Ayu Laksmita Sari dari Universitas Udayana, Guellica Agnesia Claudia Thanos dan Toong Hai Sam dari INTI International University telah berhasil publish di Jurnal Kajian Bali terakreditasi Scopus Q1. Penelitian ini mengungkapkan bahwa fenomena digital nomad semakin berkembang di Bali, menarik perhatian banyak individu yang bekerja secara remote. Penelitian ini menyoroti motivasi di balik migrasi digital nomad ke Bali, dengan fokus pada faktor-faktor seperti biaya hidup yang terjangkau, keindahan alam, dan budaya lokal yang ramah.
Studi ini menggunakan teori migrasi “push” dan “pull” untuk menganalisis alasan di balik keputusan digital nomad untuk menetap di Bali. Informan dalam penelitian ini, yang berasal dari berbagai negara seperti Australia, Rusia, dan Ukraina yang mengungkapkan bahwa Bali menawarkan kombinasi ideal antara pekerjaan dan gaya hidup santai. Kehadiran digital nomad di Bali tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, seperti peningkatan pendapatan bagi bisnis lokal dan sektor pariwisata, tetapi juga menimbulkan tantangan. Penelitian ini berusaha menunjukkan bahwa peningkatan jumlah digital nomad dapat menyebabkan kenaikan biaya hidup dan ketidaksetaraan di kalangan penduduk lokal. Selain itu, interaksi antara digital nomad dan masyarakat Bali dapat memperkaya budaya lokal, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik budaya. Keberadaan masyarakat lokal juga memiliki pandangan beragam terhadap kehadiran digital nomad. Beberapa melihatnya sebagai peluang untuk pertukaran budaya yang positif, sementara yang lain khawatir tentang komodifikasi budaya dan dampak negatif terhadap infrastruktur lokal. Penelitian ini menekankan pentingnya manajamen terarah untuk memastikan kehadiran digital nomad tidak merusak identitas budaya.
Adapun abstrak penelitian ini yaitu,
“The article examines digital nomadism with a focus toward migration elements utilising data analytics, observation, and interviews. It looks at the reasons digital nomads moved to Bali, stressing important elements such as mobility, cost, lifestyle convenience, and culture. The study arranges and visualises these components to spot trends among the digital nomads. Results highlight the effects on global tourist marketing plans and migration policy, therefore providing information for academics, travel agents, and legislators. Through an analysis of digital nomads’ behaviour, expectations, and goals, this study helps to grasp better migration’s motivating factors and shapes informed migration policy. The findings above further help digital nomads by highlighting their specific motivation and preferences. The research additionally proposes strategies for promoting sustainability and maximising the benefits of tourism activities. This study provides a basis for understanding the impact of migration on atypical lifestyles.”
Link publikasi : https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/116269