Data primer atau data pokok pada dasarnya berperan krusial untuk menentukan kesimpulan. Apalagi jika kamu melakukan penelitian dalam bentuk karya tulis ilmiah. Pada umumnya, orang-orang di bangku kuliah juga dituntut untuk akrab dengan berbagai karya tulis, seperti makalah, skripsi, tesis, dan lain-lain.
Secara terminologis, karya tulis ilmiah merupakan naskah yang berisi ulasan berbagai masalah yang umumnya ada di masyarakat. Solusi masalah terjadi melalui penelitian dengan langkah-langkah ilmiah sehingga dekat di lingkungan akademik. Hasil penelitian kemudian bertransformasi sebagai acuan untuk mengulas secara detail soal rumusan masalah tersebut.
Sebenarnya urutan penelitian bermula dari adanya masalah, meneliti penyebab masalah, sampai mencari solusi. Dengan penelitian, orang-orang umumnya dapat menemukan berbagai data yang dapat dipertanggungjawabkan. Sumber data yang ada lantas populer sebagai data di tingkat primer dan data yang bersifat sekunder sekunder.
Lantas, kira-kira apa pengertian data itu sendiri? Data sebenarnya memiliki definisi sebagai fakta yang berasal dari peneliti untuk menghasilkan informasi. Kumpulan informasi selanjutnya berperan untuk mengambil keputusan, khususnya perihal penelitian tersebut. Dalam penelitian, orang-orang umumnya mengenal sumber data pokok yang bersifat primer.
Seperti namanya, data dengan sifat primer merupakan data pokok yang memiliki peran penting dalam penelitian. Secara terminologi, data pokok memiliki arti sebagai data yang berasal dari pihak pertama, responden, informan, atau subjek penelitian secara langsung. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku untuk penelitian yang bersifat kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2016), data pokok adalah sumber data yang mampu memberi data pada peneliti secara langsung. Biasanya, data pokok berasal dari berbagai metode pengumpulan, seperti wawancara dengan subjek penelitian sampai melakukan teknik studi literatur secara langsung.
Peneliti umumnya terjun di lapangan untuk mendapat data pokok yang memengaruhi kesimpulan. Dalam praktiknya, terdapat berbagai teknik untuk memperoleh data yang bersifat pokok. Artinya data pokok membutuhkan kontak secara langsung, yakni antara peneliti dan subjek penelitian.
Kemudian seiring perkembangan teknologi, orang-orang juga mengumpulkan data melalui komunikasi digital, seperti melibatkan telepon sampai jaringan internet. Jika alat-alat tersebut berperan untuk mentransmisikan data, maka data yang terkumpul tetap masuk dalam golongan data yang bersifat primer.
Sadar atau tidak, data pokok memiliki peran penting dalam penelitian. Oleh karena itu, orang-orang sebaiknya mulai memahami data pokok dengan baik, yakni dengan mengenal karakteristik data-data tersebut. Pada dasarnya, data pokok memiliki karakteristik dengan sifat data yang utama dan diperoleh secara langsung.
Artinya data pokok benar-benar tidak dapat dikesampingkan dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, data pokok tidak dapat tergantikan oleh data-data yang lain, termasuk data yang bersifat sekunder. Oleh karena itu, data pokok kerap bersifat tunggal, bahkan tergolong data yang tidak dapat diubah, lho.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab data pokok kerap memiliki validitas tertinggi, yang mana mampu menggambarkan fenomena secara utuh. Kemudian, data yang bersifat primer juga memiliki karakteristik yang bersifat langsung. Jadi, peneliti dapat memperoleh data dengan turun ke lapangan atau melalui perantara pihak ketiga.
Oleh karena itu, tidak heran jika aktivitas pengambilan data kerap memengaruhi akuisisi. Kadang, data pokok mudah dikumpulkan karena memiliki sumber yang tersedia secara optimal. Akan tetapi, data pokok kadang juga sukar ditemukan, sebab sumber-sumber data tidak tersedia dengan baik sehingga sukar untuk diakses.
Misalnya analisis bencana longsor umumnya membutuhkan data pokok yang berasal dari peneliti secara langsung. Sedangkan, data pokok dalam penelitian meliputi data tanah, geofisika sampai wawancara pada pihak-pihak yang terdampak tanpa melalui perantara untuk menarik kesimpulan.
Sampai sekarang, orang-orang mengerti data pokok merupakan data utama dari subjek penelitian secara langsung. Data pokok umumnya dapat berasal dari berbagai sumber, mulai dari responden perorangan sampai kelompok terfokus, termasuk kuesioner yang tersebar di Internet.
Data pokok tidak berbentuk kompilasi dan tersimpan di file-file secara khusus, melainkan orang-orang harus mencari data melalui responden yang berperan sebagai objek penelitian. Oleh karena itu, peneliti mau tidak mau terjun ke lapangan secara langsung.
Data primer dalam praktiknya juga terkumpul melalui berbagai cara, baik untuk penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Dalam penelitian, memilih teknik pengumpulan umumnya dipengaruhi pendekatan penelitian. Jadi, sebelum melakukan aktivitas pengumpulan yang bersifat primer, sebaiknya memahami pendekatan yang digunakan.
Sebenarnya metode observasi berperan untuk mengumpulkan data yang bersifat pokok dan sekunder. Akan tetapi, hal ini umumnya tergantung pada tingkat relevansi, khususnya dengan rumusan masalah. Artinya apabila rumusan masalah relevan dengan observasi, maka metode berperan untuk mengumpulkan data yang bersifat primer.
Observasi juga memiliki output yang beragam, seperti teks, gambar, audio, sampai video. Misalnya ketika seseorang meneliti pola konsumsi fashion untuk mahasiswa di Universitas Bunda Mulia (UBM), maka foto yang diambil menjadi salah satu dari sumber data pokok.
Source: Unsplash
Salah satu senjata utama untuk mendapat berbagai data adalah dengan wawancara mendalam. Biasanya wawancara menghasilkan data-data berbentuk narasi atau lisan yang bersifat deskriptif. Narasi selanjutnya diolah berbentuk transkrip. Kemudian transkrip kerap berperan sebagai data pokok.
Dalam praktiknya, tidak semua narasi berperan sebagai data. Peneliti mau tidak mau harus menyeleksi data-data yang relevan untuk diolah dan dianalisis. Bahkan, narasi kerap diterjemahkan dalam bahasa yang berbeda. Transkrip umumnya tergolong fakta-fakta naratif yang memiliki potensi untuk menjadi data pokok kualitatif.
Jika melakukan penelitian kuantitatif, maka orang-orang memperoleh data pokok melalui teknik survei. Caranya dengan menyebar angket atau kuesioner. Survei dapat berasal dari peneliti atau pihak-pihak lain yang bertanggung jawab sehingga peneliti hanya perlu mengolah data tersebut.
Dengan kata lain, data tidak berasal dari tangan pertama, tetapi tetap disebut sebagai data pokok meskipun dikumpulkan oleh pihak ketiga. Contohnya peneliti menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat tren usia produktif tahun 2021. Dalam hal ini, data BPS tetap tergolong sebagai data yang bersifat primer.
Source: Photo by Leon Seibert on Unsplash
Sama halnya dengan observasi, teknik dokumen dapat menjaDi sumber data yang bersifat primer dan data yang bersifat sekunder. Teknik dokumen dalam praktiknya populer dengan nama studi literatur. Dalam hal ini, orang-orang menggunakan metode analisis wacana untuk melakukan penelitian.
Contohnya, penelitian tentang rahasia cepat menulis yang berasal dari penulis Amerika dan Indonesia. Maka, peneliti menggunakan metode analisis wacana karena menggunakan 2 literatur utama, yakni buku dari masing-masing penulis. Hal ini termasuk data pokok karena dapat dianalisis secara langsung oleh peneliti.
Demikian pengertian, karakteristik, dan teknik yang berperan untuk mendapat data-data yang bersifat primer. Sampai sekarang, data pokok terkenal memiliki beberapa kelebihan, seperti cenderung mencerminkan kebenaran. Pasalnya, peneliti memperoleh data secara langsung, yakni melalui panca indra.
Sayangnya, aktivitas mengumpulkan data umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Bahkan, beberapa penelitian memaksa peneliti untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar. Namun, hal ini sebanding dengan hasil penelitian yang dapat memecahkan suatu masalah di masyarakat.
Pada akhirnya, Universitas Bunda Mulia (UBM) merupakan perguruan tinggi swasta terbaik di Jakarta. Di sini, orang dapat belajar membuat berbagai karya tulis dan merancang penelitian secara terstruktur. Pasalnya, universitas memiliki tenaga pendidik profesional yang mengajarkan berbagai pengetahuan tentang data primer.