12 September – 14 November 2024 – Di dunia globalisasi saat ini, kemahiran berbahasa Inggris telah menjadi aset penting untuk kesuksesan pribadi dan profesional. Di antara berbagai keterampilan yang terkait dengan pembelajaran bahasa Inggris, mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris merupakan hal yang sangat penting. Keterampilan ini tidak hanya penting untuk komunikasi yang efektif tetapi juga untuk membangun hubungan yang bermakna, memahami nuansa budaya, dan berpartisipasi penuh dalam dialog internasional.
Keterampilan mendengarkan memungkinkan individu untuk memahami dan menafsirkan bahasa Inggris lisan secara akurat, yang sangat penting untuk mengikuti percakapan, instruksi, dan konten media. Mendengarkan secara efektif juga menumbuhkan pemahaman dan empati, yang memungkinkan pembicara untuk menanggapi dengan tepat dan terlibat dalam interaksi yang lebih dinamis. Keterampilan berbicara, di sisi lain, sangat penting untuk mengekspresikan ide dengan jelas dan percaya diri. Kemampuan untuk mengartikulasikan pikiran dan pendapat secara efektif dapat membuka pintu menuju berbagai peluang, mulai dari kemajuan karier seseorang hingga terlibat dalam percakapan global. Penguasaan keterampilan berbicara juga meningkatkan kemampuan seseorang untuk bernegosiasi dan berkolaborasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.
Bersama-sama, keterampilan mendengarkan dan berbicara yang kuat dalam bahasa Inggris memberdayakan individu untuk menavigasi berbagai konteks sosial, akademis, dan profesional dengan kemudahan dan dampak yang lebih besar. Ketika dunia menjadi semakin saling terhubung, keterampilan ini sangat diperlukan untuk membina komunikasi yang sukses dan membangun jembatan lintas budaya.
Oleh karena itu, prodi Bahasa Inggris melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat atau Abdimas yang berfokus pada kemampuan mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris. Kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat karena menunjukkan kepedulian perguruan tinggi kepada masyarakat dan para dosen untuk dapat menyebarkan ilmunya kepada masyarakat yang membutuhkan. Selama beberapa tahun terakhir, program studi Bahasa Inggris aktif melakukan kegiatan abdimas di beberapa tempat. Kali ini, abdimas dilaksanakan di SMA Fons Vitae 1, Jakarta Timur.
Kegiatan abdimas di SMA Fons Vitae 1 dilaksanakan secara tatap muka dari tanggal 12 September – 14 November 2024 pada pukul 14.45- 16.15 sebanyak 7 sesi. Peserta dari kegiatan abdimas ini adalah siswa/i kelas X dan XI SMA Fons Vitae 1, dan narasumbernya adalah dosen-dosen prodi Bahasa Inggris, Universitas Bunda Mulia kampus Ancol dan kampus Serpong. Tema untuk kegiatan abdimas ini adalah komunikasi lisan dalam bahasa Inggris. Terdapat 4 topik utama yang dibahas pada abdimas ini yaitu recounting stories, describing products, participating in meetings, dan persuasive speaking. Setelah seluruh topik selesai dibahas, dilaksanakan speaking test untuk mengevaluasi perkembangan kemampuan bahasa Inggris lisan para peserta abdimas.
Pada setiap sesi, narasumber selalu mengawali dengan melakukan kegiatan ice-breaking berupa games. Games yang dibawakan bervariasi, namun tujuannya tetap sama, yakni mencairkan suasana dan mempersiapkan para peserta abdimas agar lebih terbuka dan responsif terhadap materi abdimas yang akan dibawakan oleh para narasumber.
Setelah kegiatan ice-breaking selesai dilaksanakan, narasumber melanjutkan dengan pemaparan materi yakni penjelasan terkait language expressions, vocabulary, dan grammar points yang kerap digunakan pada konteks-konteks percakapan tertentu. Selain itu, narasumber juga memberikan tips dan trik berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara efektif dan efisien pada konteks-konteks tersebut. Sejumlah latihan soal juga diberikan pada beberapa sesi untuk menunjang pemahaman para peserta abdimas.
Setelah sesi pemaparan materi selesai dilaksanakan, narasumber menginstruksikan para peserta untuk melakukan praktek agar para peserta dapat segera mengaplikasikan materi yang mereka peroleh. Para narasumber memberikan skenario-skenario spesifik agar para peserta dapat melakukan roleplay atau kegiatan praktek lainnya. Dikarenakan jumlah peserta yang cukup banyak, narasumber membagi para peserta menjadi beberapa grup dan masing-masing grup diberikan waktu untuk persiapan dan diskusi sebelum akhirnya mereka diminta untuk mendemonstrasikan hasil persiapan dan diskusi mereka. Praktek tersebut juga diikuti dengan pemberian masukan dan saran dari narasumber agar peserta abdimas dapat semakin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris lisan mereka.
Setelah sesi praktek selesai, para peserta abdimas diarahkan untuk mengisi formulir umpan balik untuk mengetahui pendapat dan masukan-masukan dari peserta terhadap materi yang dibawakan. Hasil analisa dari data umpan balik menunjukkan bahwa materi yang dipaparkan oleh narasumber bersifat edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan. Dengan diadakannya kegiatan abdimas ini, diharapkan para peserta semakin mahir dan cakap dalam berkomunikasi secara lisan dengan menggunakan bahasa Inggris.
“Universitas Bunda Mulia, Bridging Education to the Real World!”