Keep Exploring.
Oleh: Alexander Permana
Jakarta, Prodi Ikom, 2/12/2016 – “Bangga Budaya Indonesia” itulah teriakan mahasiswa Ikom sebagai bagian dari tema yang diambil yaitu Gelora Nusantara untuk mengekspresikan rasa cinta terhadap Budaya Bangsa Indonesia dan semangat generasi muda agar tetap mengingat Budaya yang kaya di Indonesia sekaligus sebagai penarik perhatian.
Minggu tanggal 27 November 2016 adalah hari terpenting untuk kami mahasiswa ilmu komunikasi. Pra event 3 Gelora Nusantara yang merupakan serangkaian proses menuju acara puncak Gemala Budaya Indonesia akan memeriahkan Car Free Day dengan parade budaya dari Starbucks Sarinah hingga Menara BCA.
Dengan dresscode merah dan panitia memakai pakaian putih yaitu dengan filosofi merah putih bendera Indonesia. Pagi itu sekitar pukul 06.00, terlihat panitia yang merupakan mahasiswa semester 5 sibuk untuk mempersiapkan hal-hal teknis agar pra event 3 berjalan dengan lancar.
Tak lengkap rasanya bila parade budaya jika tidak ada yang berpartisipasi. Budaya Kalimantan yang datang dari mahasiswa semester 3 turut hadir meramaikan. Selain itu, ada juga mahasiswa semester 5 dengan budaya Sulawesi serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari Tradisional bersiap mempersembahkan pertunjukkan mereka dalam parade budaya ini.
Kami mulai berjalan dari titik awal dengan meneriakan tagline kami “Bangga Budaya Indonesia”. Lalu ada beberapa orang di antara barisan yang memegang spanduk Gemala Budaya Indonesia. Mahasiswa semester 5 yang mewakili daerah Sulawesi mempersiapkan 1 pasangan untuk memakai pakaian khas daerah Sulawesi sehingga dapat menarik perhatian pengunjung CFD.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 8 m, rombongan berhenti untuk mempertunjukkan tarian yang berasal dari daerah kalimantan yaitu tari giring-giring dari UKM Tari Tradisional. Tarian ini lantas menarik perhatian termasuk turis asing yang melihat sejenak lalu mengabadikan lewat video. Setelah itu pun, kami melanjutkan perjalanan dengan tidak lupa meneriakkan tagline.
Setiba di depan Menara BCA, mahasiswa Ikom semester 3 kemudian bersiap untuk membawakan pertunjukkan daerah Kalimantan. Mereka menyanyikan lagu cik-cik periuk dan ampar-ampar pisang dengan diiringi gitar dan kajon.
Sontak kemeriahan pun muncul di antara kami yang menonton penampilan mereka dan ada beberapa yang berpendapat “ternyata lagu daerah asik juga” pendapat ini menghapus anggapan negatif bahwa lagu daerah itu terlalu ketinggalan jaman dan tidak revelan lagi tapi apabila diadaptasikan dengan alat musik sekarang bisa menjadi sesuatu yang enak didengar.
Setelah semua pertunjukkan selesai ditampilkan, rombongan Gemala Budaya ini kemudian bersiap untuk Mannequin challenge. Sebuah tren di sosial media yang diikuti oleh semua anggota rombongan.
Rangkaian acara pra event 3 ini, diakhiri dengan melakukan flashmob dengan lagu gabungan dari Kalimantan, Sulawesi dan lagu “Ekspresi” yang dipopulerkan Titi DJ. Ucapan terima kasih pun lantas tak terlupakan. Kesuksesan panitia dan semua partisipan tak lepas dari pihak-pihak yang sudah bersusah payah mewujudkannya. Bangga Budaya Indonesia! (AP/RA)
Keep Exploring.
360 Virtual Tour
Berita UBM