Keep Exploring.
Dalam seminar ini, Bapak Ardian Cangianto Tjong membahas tentang tripilar budaya Tionghoa, tri makna budaya Tionghoa, dasar penamaan marga, dan asal penamaan marga. Bapak Ardian Cangianto Tjong juga menjelaskan perbedaan antara Sne（姓) dan Si（氏）, perbedaan dialek yang tercermin dalam Sne（姓）, dasar-dasar ilmu penamaan, lima unsur dalam nama, dan nama generasi orang Tionghoa. Demikian intisari dari seminar yang diselenggarakan oleh program studi Bahasa dan Budaya Tionghoa pada hari Kamis, 21 Mei 2015 bertempat di TUH dengan tema “Asal Mula Marga dan Nama Tionghoa”. Acara berlangsung selama 1.5 jam dan dihadiri oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen dari program studi Bahasa dan Budaya Tionghoa.
“Asal Mula Marga dan Nama Tionghoa” merupakan salah satu topik bahasan dalam mata kuliah Chinese Culture dan kali ini mengundang narasumber dari payugubahan sosial marga Tionghoa Indonesia dengan tujuan membuka wawasan dan diskusi khususnya bagi para mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan lebih mendalam tentang marga dan nama Tionghoa.
Narasumber pada seminar kali ini adalah Bapak Ardian Cangianto Tjong yang merupakan pembicara di berbagai seminar yang sudah sangat berpengalaman dan sudah lama menggeluti bidang budaya Tionghoa, diantaranya pernah menjadi narasumber di seminar “Pengenalan Tradisi Tionghoa”, Konjen KBRI Guangzhou-China dan dalam fieldtrip “Mengenal Budaya Tionghoa” kerjasama Klub Oase dengan grup Budaya Tionghoa.
Memasuki sesi diskusi, para peserta sangat antusias yang terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber, seperti bagaimana mendapat marga jika tidak mempunyai marga dari keturunan, apakah marga itu bisa berubah, dan pertanyaan lainnya. Kegiatan ditutup dengan pemberian penghargaan berupa sertifikat kepada narasumber yang diberikan oleh Ibu Maria Caroline Cindy Iskandar. Beliau selaku Sekretaris Program Studi Bahasa dan Budaya Tionghoa UBM juga mengatakan bahwa kedepannya kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara konsisten sebagai upaya untuk memperkenalkan budaya Tionghoa dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara kontinu dengan berorientasi pada industri sesuai dengan visi dari Universitas Bunda Mulia.
Go Biemers!