UBM: Mempelajari Integrated Marketing Communication dari AFC Life Science
Jakarta, 19 November – Sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan wawasan dalam bidang Ilmu Komunikasi, Program Studi Ilmu Komunikasi (Prodi) Universitas Bunda Mulia (UBM) mengadakan kunjungan industri ke PT Asayama Famili Cahaya Indonesia, yang akrab dikenal masyarakat dengan AFC, di Lippo Office Puri . Kegiatan dihadiri oleh mahasiswa/I prodi ilmu komunikasi dengan peminatan komunikasi pemasaran dan dipimpin oleh Marketing Manager AFC, Fransiskus Angga.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa/i akan pentingnya strategi komunikasi pemasaran, serta memberikan kesempatan bagi para mahasiswa/i untuk menyaksikan langsung dinamika dan tantangan dalam perjalanan bisnis berbasis bisnis jaringan. Melalui kegiatan Kunjungan Industri, para mahasiswa/i mendapatkan pengalaman serta wawasan mengenai bisnis berbasis bisnis jaringan dan strategi dalam dunia marketing. Tidak hanya itu, kesempatan mempelajari strategi lobi dan negosiasi turut didapatkan oleh para mahasiswa/i.
“AFC menjadi bisnis jaringan di Indonesia yang memiliki berbagai perhargaan dan sudah memiliki struktur anggota hingga 5 juta orang. Tentunya diperlukan strategi dan taktik komunikasi yang efektif dan efisien”, ujar Fransiskus Angga. Beliau turut menambahkan bahwa bisnis jaringan yang sehat harus semakin berkembang, tidak hanya terfokus kepada keuntungan perusahaan, tapi pertumbuhan struktur anggota, dan yang terpenting adalah menjadi bisnis jaringan yang sehat, transparan, dan bermanfaat bagi perekonomian Indonesia.Stigma negatif yang kerap identik dengan bisnis jaringan harus dibenahi. Kegiatan ini memberikan wawasan praktis kepada para mahasiswa bahwa bisnis jaringan yang sehat adalah bisnis jaringan yang memiliki produk yang unggul, pertumbuhan struktur anggota yang baik, serta berorientasi kepada profesionalisme dan data yang aktual.
Asayama Family Club ( AFC ) merupakan perusahaan farmasi tertua di Jepang dengan merek dagang AFC. Namun, AFC hadir di Indonesia berkat lobi dan negosiasi Ernest Prayuda dan Michael Tampi sebagai CEO. Hadir di Indonesia dengan menggunakan konsep bisnis jaringan menjadi salah satu strategi para pendiri untuk membantu perekonomian Indonesia, serta taraf sosial dan kesehatan Indonesia. Hingga saat ini, AFC Lifescience Indonesia telah mendapatkan berbagai rekor MURI yang meliputi pertumbuhan struktur, pemberian dan penyelenggaraan insentif/bonus, penjualan produk, dsb.
Penulis Artikel: Maria
Penyunting Artikel: Surianto
Informasi lebih lanjut: