Peristiwa atau pengalaman hidup menyenangkan yang dialami setiap orang semasa kecil bersama keluarga, lingkungan, dan orang-orang disekitarnya berdampak positif terhadap kesehatan mentalnya di kemudian hari. Di sisi lain, peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan atau pengalaman masa kecil yang menimbulkan luka emosional yang belum terselesaikan mempengaruhi perilaku individu di masa depan sehingga menimbulkan perilaku dan emosi negatif. Ketergangguan anak akan pengalaman masa lalu ini disebut dengan istilah Inner Child yaitu pengalaman yang menyakitkan dan kurangnya pengasuhan dalam keluarga yang tidak berfungsi (Goldstein, 2023). Dalam kesempatan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat ini, yang menjadi fokus yaitu bagaimana memberikan pemahaman dan membangun kepercayaan kepada diri anak-anak SMA Methodist Jakarta dengan kategori usia remaja untuk mengenal dan berdamai dengan diri sendiri dari luka masa lalu (Inner Child). Tahap perkembangan meliputi usia antara 12 hingga 18 tahun, yang dianggap sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan, sehingga proses menyembuhkan inner child dengan memenuhi kebutuhan perkembangan masa kanak-kanak yang terabaikan merupakan proses yang panjang, namun dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Berdasarkan hal tersebut maka Program Studi Psikologi dengan mitra SMA Methodist Jakarta bertemu dalam 2 sesi pembelakan materi dengan tema besar “Me And My Inner Child Past : Mengenal & Berdamai dengan Luka Masa Kecil” kepada siswa-siswi kelas 10, 11 dan 12. Kegiatan dilakukan pada hari yang terpisah yaitu : Senin, 29 April 2024 (08.00 – 12.00 WIB) dengan tema “Me And MY ICP”
(Pemateri : Ibu Marchelina Febe Sumbaga)
Sesi pertama berupa workshop yang berisi beberapa pendekatan games yang berkaitan dengan materi inner child khusus kepada kelas 12 sebanyak 76 siswa. Materi dibawakan oleh Ibu Marchelina Febe Sumbaga, selaku dosen program studi psikologi. Kemudian kegiatahn dilanjutkan dengan aktivitas bermain yaitu tinta stamps & Clay. Peserta akan menceritakan apa yang mereka buat dari bahan yang diberikan, kemudian yang telah berpartisipasi dengan baik akan diberikan hadiah oleh pemateri sambil memberikan kesimpulan dari game tersebut.
Sesi kedua berupa penyampaian materi pada kelas 10 dan 11 yang berisi 144 siswa dengan pemateri Ibu Lidia Kastanya. Sesi kedua menggunakan metode ceramah pada hari Jumat, 17 Mei 2024, pemateri memberikan materi tentang “Love & Heal your Inner Child” selama -/+ 30 menit, kemudian memberikan video terkait Inner Child kemudian bertanya kepada peserta tentang apa yang bisa mereka maknai dari video tersebut dan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu sosok yang ada dalam video tersebut. Kemudian masuk di sesi tanya jawab, serta games singkat tentang “menebak apa yang hilang” dan “tebak-tebakan lucu”, peserta antusias menjawab ada beberapa yang dijelaskan kembali bahwa jawaban tidak selalu jawaban yang lurus sehingga bisa menghasilkan kreatifitas dalam memberikan jawaban
(Pemateri : Lidia Kastanya)
Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di SMA Methodist berjalan dengan baik, baik dari sesi pertama dan sesi kedua. Setelah pembagian hadiah peserta kemabli melanjutkan aktivitas sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sekolah.